Ahad 28 Aug 2022 18:53 WIB

Kisah Faisal, Satpam Unisba yang Jadi Sarjana

Kondisi ekonomi bukan penghalang untuk menggapai cita-cita pendidikan

Ahmad Faisal, wisudawan Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Bandung (Unisba) di gelombang II tahun akademik 2022-2023, Ahad (28/8).
Foto: Istimewa
Ahmad Faisal, wisudawan Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Bandung (Unisba) di gelombang II tahun akademik 2022-2023, Ahad (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Keterbatasan ekonomi tidaklah jadi penghalang untuk menggapai cita-cita. Ahmad Faisal berhasil membuktikannya setelah diwisuda sebagai sarjana dari Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Bandung (Unisba) di gelombang II tahun akademik 2022-2023, Ahad (28/8).

Faisal merupakan anak dari pasangan Enut Mustopa dan Ida asal Tasikmalaya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Enut bekerja sebagai seorang buruh pabrik. Sementara Ida berdagang kecil-kecilan. Kondisi sosial ekonomi yang dimiliki kedua orang tua tidak menyurutkan keinginan Faisal untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Pada 2018, Faisal berhasil masuk ke Unisba dan menyelesaikan studinya selama 3 tahun 10 bulan dengan predikat cumlaude (IPK 3,59). Anak sulung dari delapan bersaudara ini berharap, sosoknya dapat menjadi contoh bagi adik-adiknya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya.

‘’Awalnya orang tua dan anggota keluarga saya tidak mendukung untuk berkuliah karena keterbatasan finansial. Tapi saya yakin, kalau kita berjuang untuk agama Allah, kita akan ditolong Allah secara langsung,’’ ujar Faisal.

Perjalanan Faisal berkuliah di Unisba tidaklah mudah. Sebelum berkuliah di Unisba, Faisal sempat bekerja di tempat sablon di Kota Cimahi. Ia juga sempat bekerja di salah satu toko grosir di pasar tradisonal. Bahkan, Faisal sempat bekerja sebagai salah satu tenaga security di Unisba.

‘’Sebelum kuliah, saya sempat ditawarkan untuk berkuliah di kampus lain, namun beasiswa yang ditawarkannya tidak penuh. Saya memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu. Kemudian, setelah dibukakan jalan oleh Baitul Maal Unisba, baru saya memberanikan diri untuk daftar kuliah di Unisba,’’ tambahnya.

Selama berkuliah di Unisba, Faisal sengaja tinggal di Masjid Al Asy'ari Unisba. Selain karena Faisal merupakan pengurus dari DKM Al Asy’ari, keputusan Faisal untuk tinggal di Masjid diambil agar dia tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk kebutuhan kos.

Ketika kuliahpun, Faisal berusaha mencari uang tambahan dengan bekerja sebagai penjaga toko di akhir pekan. Selama kuliah di Unisba, Faisal aktif di berbagai organisasi internal kampus, seperti UPTQ Al Asy’ari, BEM Fakultas Tarbiyah, hingga UKM Pencak Silat.

Faisal juga aktif di organisasi eksternal kampus seperti KAMMI dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Faisal sempat menjuarai berbagai kejuaraan pencak silat selama kuliah. Terakhir, Faisal berhasil meraih juara 3 pada ajang Pencak Silat Bali Championship II, Juli 2022.

Tidak hanya itu, Faisal pernah menduduki berbagai jabatan strategis dalam organisasi. Setelah lulus kuliah, pria kelahiran 16 Juli 1999 ini berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi agar adik-adiknya bisa punya kehidupan yang lebih baik.

Untuk meraih keinginannya, Faisal berencana bekerja menjadi pengajar sambil mengumpulkan biaya untuk melanjutkan pendidikannya. Faisal berpesan pada anak muda yang mengalami kendala ekonomi, untuk tetap berusaha dan berdoa. Karena tugas manusia bukanlah menjadi berhasil, tetapi untuk berusaha dan berdoa.

Enut selaku ayah dari Faisal menyebutkan, Faisal merupakan anak yang memiliki keinginan yang kuat. Dirinya mengaku bangga, karena putranya rajin belajar dan beribadah. ‘’Keluarga kami bangga pada Faisal yang saat ini sudah sarjana, dan semoga dengan gelar sarjananya anak saya bisa mengangkat harkat derajat keluarga dan bisa memberi pesan pada adik-adiknya,’’ tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement